SOKOGURU - Mengelola keuangan kerap menjadi batu sandungan bagi pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.
Anggaran yang tampak ideal di awal kerap kali tidak sesuai dengan realitas. Untuk itu, perlu mengetahui strategi penting membantu menyusun anggaran UMKM yang efektif.
Sebab, dengan perencanaan keuangan yang baik dapat mengontrol pengeluaran, memaksimalkan pendapatan, dan membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan demikian, pahami cara menyusun anggaran yang efisien. Sehingga, dapat fokus pada pengembangan bisnis tanpa khawatir tentang masalah keuangan.
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Ini adalah prinsip dasar yang sering diabaikan. Mencampur keuangan pribadi dan bisnis dapat menyebabkan kesulitan dalam melacak arus kas dan membuat keputusan keuangan yang tepat.
Solusinya adalah membuka rekening bank terpisah untuk bisnis Anda. Ini akan membantu Anda mencatat semua transaksi bisnis dengan rapi dan memantau kinerja keuangan bisnis dengan jelas.
2. Catat Setiap Detail Keuangan
Setiap transaksi keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran, harus dicatat dengan detail. Jangan meremehkan pengeluaran kecil, karena akumulasinya bisa signifikan.
Gunakan aplikasi pencatatan keuangan, spreadsheet, atau buku catatan khusus. Dengan catatan yang rinci, Anda dapat mengidentifikasi area pemborosan dan peluang penghematan.
3. Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Anggaran tanpa tujuan yang jelas akan kehilangan arah. Tentukan tujuan keuangan spesifik, terukur, realistis, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
Misalnya, apakah Anda ingin meningkatkan penjualan sebesar 30% dalam setahun? Tujuan keuangan yang jelas akan memandu penyusunan anggaran Anda.
4. Proyeksi Pendapatan yang Realistis
Hindari proyeksi pendapatan yang terlalu optimis. Gunakan data penjualan historis, analisis tren pasar, dan pertimbangan faktor musiman untuk membuat proyeksi yang akurat.
Pendekatan konservatif akan membantu Anda menyusun anggaran yang lebih realistis dan menghindari defisit.
5. Inventarisasi Semua Pengeluaran
Buat daftar lengkap semua pengeluaran bisnis, termasuk biaya operasional, pemasaran, produksi, perawatan, dan biaya tak terduga.
Jangan lupakan pengeluaran kecil yang sering terabaikan.
6. Bedakan Biaya Tetap dan Variabel
Pahami perbedaan antara biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya relatif konstan, sedangkan biaya variabel berubah sesuai volume produksi atau penjualan.
7. Prioritaskan Pengeluaran
Setelah mengidentifikasi semua pengeluaran, prioritaskan yang paling penting dan berdampak besar pada bisnis Anda. Fokus pada pengeluaran yang mendukung pencapaian tujuan keuangan Anda.
8. Cari Peluang Penghematan
Selalu cari cara untuk menghemat pengeluaran. Negosiasi dengan pemasok, pertimbangkan pemasok alternatif, evaluasi penggunaan energi, dan manfaatkan perangkat lunak gratis.
9. Sisihkan Dana untuk Investasi
Selain pengeluaran rutin, sisihkan sebagian pendapatan untuk investasi jangka panjang, seperti pembelian peralatan baru, pelatihan karyawan, atau pengembangan produk. Investasi adalah kunci pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
10. Buat Anggaran Secara Berkala
Anggaran harus diperbarui secara berkala, misalnya setiap bulan, kuartal, atau semester. Lakukan peninjauan dan penyesuaian rutin untuk memastikan anggaran tetap relevan.
11. Manfaatkan Perangkat Lunak Akuntansi
Gunakan teknologi untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Perangkat lunak akuntansi dapat membantu mencatat transaksi, membuat laporan keuangan, dan menganalisis kinerja keuangan. Pilih perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
12. Evaluasi dan Sesuaikan
Setelah anggaran berjalan, lakukan evaluasi berkala. Identifikasi penyebab penyimpangan dan lakukan penyesuaian yang diperlukan. Anggaran yang baik adalah anggaran yang fleksibel dan adaptif.
Menerapkan strategi ini membutuhkan disiplin dan ketelitian, tetapi akan membantu Anda mengendalikan keuangan bisnis, meminimalkan risiko, dan mencapai tujuan yang ditetapkan.